Senin, 07 September 2009

Reinkarnasi

Untuk penggemar novel sejarah

Telah terbit novel kontemporer yang berbalut kisah sejarah, berjudul Reinkarnasi karya Sinta Yudisia. Kisah ini berpusat pada keberadaan satu manuskrip berhuruf Pallawa yang membuka kunci seluruh rahasia, membalik nasibnya yang tak berdaya dan tertindas, melejit menuju puncak kemuliaan. Novel ini menjadi menarik dengan kemampuan penulisnya yang mampu mengawinkan budaya Jawa dengan kekinian.

Ringkasan:


F03SYUD03



Reinkarnasi
by Sinta Yudisia, Lingkar Pena Publishing House , ISBN-9786028436182
Harga: Rp 59.000



Semua pihak menuduh pernikahan Galuh Anom dan Suryo Mas Wihajanto adalah kutukan para leluhur. Darah biru keduanya dilingkupi teluh. Terhina. Tak berdaya.

Hingga satu manuskrip berhuruf Pallawa yang diwariskan kakek buyut pembabat alas tanah Jawa sampai ke tangan Galuh Anom, membuka kunci seluruh rahasia, membalik nasibnya yang tak berdaya dan tertindas, melejit menuju puncak kemuliaan. Tujuh dari tujuh. Galuh Anom sendiri putri ketujuh, suaminya putra ketujuh. Anak yang lahir dari rahimnya kelak menempati urutan ketujuh. Keistimewaan yang menakjubkan, apalagi jika anak itu adalah seorang laki-laki!

Drama pergulatan manusia pun mengalir deras. Perseteruan, saling telikung, dan dusta melukis waktu. Ragil Mulyo, sang titisan keturunan ketujuh, tumbuh berbalut misteri. Penistaan mendera, kepapaan mengiring serta, walau kesantunan timur masih lekat dalam dirinya. Namun, kekuatan itu, mengubah semuanya. Saat seharusnya ia kembali bahagia… justru hal menakutkan menguntit langkahnya, mengancam keluarga besar Galuh Anom dan orang-orang di sekitarnya. Mencipta intrik dan getaran gundah baru.

***

Sebuah novel yang harus dibaca. Karakter tokoh dan alur ceritanya memiliki daya pikat luar biasa. Membuat penasaran untuk terus melahapnya. Dua jempol untuk penulis yang mampu mengawinkan budaya Jawa dengan kekinian. Mengharu biru dan menggoncang hati.
- M.S Sucahyo, Head of east Java & Bali NUsra Indosat

(sumber : inibuku.com)
»»  READMORE...

Rabu, 02 September 2009

Mekkah - Kota Suci, Kekuasaan, dan Teladan Ibrahim


K02ZMIS01



Mekkah - Kota Suci, Kekuasaan, dan Teladan Ibrahim
by Zuhairi Misrawi, Penerbit Buku Kompas , 492 halaman, ISBN-9789797094362
Harga: Rp 63.000

Shalat di Masjidil Haram pahalanya berlipat ganda. Sekali shalat di Masjidil Haram sama dengan shalat 100.000 kali di masjid lainnya. Shalat di Masjidil Haram setara dengan keutamaan shalat selama 55 tahun, 6 bulan, dan 20 malam di masjid lain.

Mekkah adalah kota suci umat Islam. Di dalamnya terdapat Ka’bah yang merupakan kiblat shalat. Di kota inilah, Mu­ham­mad SAW, pemimpin besar, Nabi, dan utusan Tuhan dilahirkan. Dalam sejarah, Mekkah adalah kota yang dipe­rebutkan oleh berbagai kelompok. Istimewanya, perebutan ke­kuasaan tersebut dimenangkan oleh mereka yang mem­punyai komitmen untuk memelihara dan melindungi Ka’bah.

Puncaknya, Mekkah merupakan salah satu warisan Ibrahim, Ismail, dan Hajar. Ketiga sosok ini telah mengajarkan pe­ri­hal pentingnya ketauhidan, pengorbanan, dan haji yang di­laksanakan oleh umat Islam hingga saat ini.

Buku ini secara lengkap mengisahkan juga tentang kota suci Mekkah Pra-Islam, Mekkah Masa Islam, dan Mekkah Modern. Pesona Masjidil Haram, Hajar Aswad yang merupakan simbol sempurnanya bangunan Ka’bah, air zamzam yang merupakan air berkhasiat. Selain itu diceritakan pula me­ngenai perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW serta bagai­mana meneladani Ibrahim yang identik dengan Ka’bah dan putranya Ismail. Merekalah yang mendapatkan mandat lang­sung dari Tuhan untuk mendirikan Ka’bah.

Mekkah sebagai kiblat umat Islam selalu menarik untuk dipelajari dan diketahui secara detail. Buku ini adalah salah satu referensi yang tepat untuk mengenal Mekkah, khususnya dalam rangka mendalami teladan Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW.
-Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, Cendekiawan Muslim dan Mantan Ketua PP Muhammadiyah.

Mekkah adalah kota suci yang selalu dikunjungi umat Islam, baik secara lahiriyah maupun batiniyah. Buku ini membahas Mekkah secara menyeluruh dan mendalam. Sebab itu, membaca buku ini akan membuat kita ingin selalu dekat dengan Mekkah.
-Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Rektor Perguruan Tinggi Ilmu-Ilmu Al Quran, Jakarta, dan Katib ‘Am Syuriah PBNU.

Buku ini memberikan gambaran yang lain, yang lebih lengkap tentang Mekkah, tidak seperti buku-buku lainnya yang hanya berkaitan dengan ritual ibadah haji dan umrah. Bung Zuhairi menunjukkan, bahwa Mekkah adalah kota dari mana mengalir sungai nilai-nilai kemanusiaan; kota yang menghembuskan roh untuk membangun masyarakat beragama yang toleran dan damai. Kiranya, pesan penting itulah yang hendak disampaikan Bung Zuhairi lewat buku ini.
-Trias Kuncahyono, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, dan Penulis buku best seller Jerusalem: Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir.

ZUHAIRI MISRAWI, lahir 5 Februari 1977 di Sumenep di ujung timur pulau garam, Madura. Alumnus Pondok Pesantren TMI al-Amien, Prenduan, Sumenep, Madura (1990-1995). Pernah menjadi santri Perhimpunan Penghafalan Al Quran (Jam’iyyah Tahfîdzil Qurân) (1989-1990). Melanjutkan pendidikan tinggi di Departemen Akidah-Filsafat, Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir (1995-2000). Tahun 2000 kembali ke Tanah Air, ia langsung aktif di Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM NU) sebagai Koordinator Kajian dan Penelitian (2000-2002). Kini aktif sebagai Ketua Moderate Muslim Society, Jakarta.

»»  READMORE...

Negeri 5 Menara: Sebuah Novel yang Terinspirasi Kisah Nyata



G01AFUD01



Negeri 5 Menara: Sebuah Novel yang Terinspirasi Kisah Nyata
by A. Fuadi, Gramedia Pustaka Utama , 432 halaman, ISBN-9789792248616
Harga: Rp 50.000


Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan mandi di air biru Danau Maninjau. Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok.

Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan "mantera" sakti man jadda wa jada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. Dia terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak mengigau dalam bahasa Inggris, dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.

Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka menunggu Maghrib sambil menatap awan lembayung berarak pulang ke ufuk. Di mata
belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.

Bagaimana perjalanan mereka ke ujung dunia ini dimulai? Siapa horor nomor satu mereka? Apa pengalaman mendebarkan di tengah malam buta di sebelah sungai tempat jin buang anak? Bagaimana sampai ada yang kasak-kusuk menjadi mata-mata misterius? Siapa Princess of Madani yang mereka kejar-kejar? Kenapa mereka harus botak berkilat-kilat? Bagaimana sampai Icuk Sugiarto, Arnold Schwarzenegger, Ibnu Rusyd, bahkan Maradona sampai akhirnya ikut campur? Ikuti perjalanan hidup yang inspiratif ini langsung dari mata para pelakunya. Negeri Lima Menara adalah buku pertama dari sebuah trilogi.

(sumber : www.inibuku.com)-->> pesan disini juga bisa lho.. :)


»»  READMORE...