Kamis, 10 Juni 2010

Harjavalta Industrial Area

Judulnya mungkin agak aneh ya..bagi yang belum familiar..??? Sebenernya, bahasan ini masih berputar sekitar Industrial Ecology (see previous post for further information), karena Harjavalta adalah sebuah kota kecil di Finlandia yang sudah menerapkan konsep Industrial Ecology tersebut. Jadi, artikel ini adalah salah satu contoh riil penerapan Ecology Industri yang sudah established.

Not really weird anymore, is it???
Ok, check it out..have a nice learning..

Harjavalta Industrial Area
»»  READMORE...

Rabu, 09 Juni 2010

Ekologi Industri : Pengertian, Konsep, Aplikasi dan Ukuran Keberhasilan Penerapan

Talking about something different yuk...biar nambah pinter, at least nambah wacana dan wawasan..sekalian buat nambah aware kita ke keadaan lingkungan saat ini...jiah... but yeah..this is important. We live inside the environment, right? that's why we also have a responsibility for keeping it right and save to be live in.

Sharing knowledge pertama ini..adalah tentang Ekologi Industri.

Mmm..mungkin belum banyak ya yang kenalan sama Ekologi Industri..tapi kebanyakan pasti udah pernah dengan dengan yang namanya Ekosistem..atau sederhananya..rantai kehidupan..rantai makan-memakan... Yup, ekosistem adalah hubungan interaksi antara manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungannya. Yang perlu digarisbawahi disini adalah sebuah rantai...a SYSTEM!!! Dan, Ekologi Industri mempunyai pengertian yang sama, tapi dengan scope yang lebih kecil..yaitu scope industri..cuma, ketika dijalankan..ekologi industri ini akan punya manfaat yang besar banget, yaitu untuk ekosistem alam keseluruhan.

Secara gampangnya gini, manusia punya kebutuhan, industri menyediakan kebutuhan itu, industri butuh bahan baku, alam menyediakan bahan baku, industri menghasilkan limbah dan polusi, limbah dan polusi berdampak ke alam dan manusia, manusia sakit, alam (tanah, air, udara, mikroba) rusak, bahan baku akhirnya berkurang atau tidak bisa disediakan sama sekali,akhirnya kebutuhan manusia tidak terpenuhi...begitu lingkaran-nya. Cukup bisa dimengerti kan? Jadi, dengan konsep ekologi industri ini, pengennya bahan baku tetep ada, industri tetep jalan, kebutuhan manusia tetap tercukupi, tapi kondisi lingkungan juga tetap terjaga... Siiip kan konsepnya?? Cuma, aplikasinya yang agak ribet..tapi gak sulit..cuma butuh beberapa modifikasi dari industri-industri yang ada di Indonesia ini. Caranya : industri-industri digabungin, dengan catatan, limbah industri yang satu bisa jadi bahan baku industri yang lain.. Geetho!!!

Untuk lengkapnya, baca artikel berikut ya...

Ekologi Industri
»»  READMORE...

Selasa, 08 Juni 2010

-Sekaten Dan Sepasang Cincin-

Judul yang pernah nyata. Terefleksi malam ini untuk puluhan juta detik yang tak lagi nampak di depanku. Bekas hujan yang sama, dingin yang sama, sekaten yang sama. Di tengah ratusan orang yang berjalan saling bersilangan, berdesakan, dan saling memipihkan badan untuk bisa lewat. Dan dua diantara mereka adalah kita, yang dengan sepenuh hati mempertahankan pegangan tangan kita untuk tidak lepas diantara hiruk pikuk. Sesekali kita berhenti, sambil tersenyum, karena menabrak atau tertabrak, atau karena harus memberi ruang bagi mereka yang terburu atau terdiam tak sadar sedang ditunggu. Tidak ada marah, yang ada hanya bahagia..hanya lucu..hanya seru yang tetap ternikmati..walaupun kita sebenarnya tidak tahu tujuan yang akan kita cari, hanya berjalan dan berjalan saja menuruti arah pintu keluar. Karena yang sebenarnya kita cari adalah kebersamaan, bukan ini..bukan itu..terserah berapa banyak tawaran untuk mampir dan sekedar melihat-lihat..ah..itu tidak penting…yang kucari telah kutemukan..dan ia sedang menggenggamku..
Tepat beberapa langkah sebelum pintu keluar..salur-salur satin putih yang membungkus sebuah stan membuatmu menghentikan langkah. Matamu melihat padaku, dengan 1 alis terangkat, khas gayamu. Aku tahu maksudmu..menanyakan pendapatku. Dan hanya sebuah senyuman, tanpa anggukan atau kata iya, dan kaupun mengerti..bahwa aku setuju…
Kita menepi..dan waktu itu kita bagai kanak-kanak yang sedang menimbang-nimbang pilihan untuk sebuah mainan. Seakan menginginkan semuanya..tapi ingin itu hanya boleh satu, karena kita bukan anak-anak. Tak perlu tangisan, rengekan..cukup mengerti bahwa ingin itu hanya boleh satu. Satu..benar-benar satu. Satu yang tak boleh hanya inginmu, tak boleh hanya inginku, tapi ingin kita. Dicari bersama, disukai bersama, dan ditemukan bersama..sepasang cincin tanpa permata..bulat berulir-ulir.. sederhana..yang membuatku setengah mati kebingungan setiap kali aku lupa dimana aku melepas dan menyimpannya sebelum aku mandi. Bukan karena harganya, tapi karena itu cincin kita.. Yah…aku suka dengan kata ‘kita’, sangat suka..seperti sebelah sayapku menemukan belahan sayapnya untuk terbang bersama. Merasa sempurna..dan cukup.
Maka kini saat kulihat cincin di jarimu berpasangan dengan cincin lain di jari yang lain..bagaimana rasanya? Indahkah bersamanya? Haha…Aku tertawa, menertawai pertanyaanku sendiri yang tidak seharusnya ada. Karena aku pernah tahu bagaimana rasanya, maka aku yakin bahwa dirimu pasti sangat bahagia.. Dan aku turut bahagia, untukmu..begitu bungahnya sampai yang keluar adalah air mata.. Getir…
(Maret, tanggal 7, 2010, 3.11am)
»»  READMORE...

Jingga Di Langit Jogja

Pulang terlalu sore, hampir magrib. Rintik hujan..lalu deras..lalu merintik lagi. Di depan Adi Sucipto kulihat jembatan bidadari menangkupi jalan. Pelangi, namanya. Muncul paling lama daripada yang pernah kulihat sebelumnya, seumur hidupku. Aku disuguhi cukup waktu untuk mengamati sejak ia terbentuk, bergaya dengan warna-warninya, lalu memudar lagi. Lalu mentari hadir lagi, pelan-pelan seperti kesilauan. Lalu semuanya terang, seperti jam empat sore lagi. Tidak lama,lalu sayup redup, tapi tidak mendung. Sekarang jingga, bersemburat-semburat seperti cipratan cat air pada kanvas langit.

Aku masuk prambanan. Mentari tepat berada di antara 2 candi, membentuk huruf 101. Ia menurun, tapi jingganya tetap ada. Seperti menyulur hingga berkilo-kilo meter atau mungkin malah berjuta-juta kilometer. Lalu makin turun, hingga tinggal setengah tertelan merapi dan awan-awan… Jingga itu tetap ada. Seperti tangan yang menggapai-gapai ingin ditolong. Seperti tak ingin ikut tenggelam. Bahkan ketika mentari benar-benar tak lagi nampak, jingga masih ada.. Namun bagaimanapun inginnya ia berlama-lama mewarnai langit, ia tetap patuh mengikuti mentari, menuju bagian lain dari dunia..

Dan itulah rasaku..yang akan tetap mengikutimu..walau ragaku telah pergi.. tergerus waktu..dan terganti..

(Maret, 2010)

»»  READMORE...

Tentang Air

»»  READMORE...

Sumber Pencemar Air dan Rutenya Untuk Masuk Ke Badan Perairan

»»  READMORE...

Identifikasi Zat Pencemar Air

»»  READMORE...